(BDK KITA – Kab.
Purworejo) Kepala Pusat Litbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen
Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Moh.
Ishom Yusqi, M.Ag memberikan materi melalui zoom meeting kepada Pelatihan Di
Wilayah Kerja (PDWK) Manajemen Kemasjidan dan Keluarga Sakinah di wilayah
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purworejo.
Terlihat juga Kepala BDK Semarang, Dr.
H. Muchammad Toha, S.Ag., M.Si. hadir secara daring membersamai peserta pelatihan yang diselenggarakan oleh BDK Semarang
tersebut dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purworejo sejak tanggal 4
sampai dengan 8 Desember 2023 tersebut.
“Satu-satunya negara yang didalamnya ada kementerian yang khusus mengurusi agama itu hanya Indonesia, yang secara eksplisit mengurusi agama-agama yang eksis di Indonesia. Kalo di negara lain lebih spesifik seperti menteri Haji, menteri Wakaf dan seterusnya. Tapi (negara) yang mengurusi semua agama, hanya di Indonesia. Kementerian Agama sangat penting hadir di negara Indonesia yang sangat Bhineka Tunggal Ika”, kata Ishom. (08/12/2003)
Kelahiran Kementerian
agama hampir bersamaan dengan kemerdekaan Indonesia, setahun setelah Indonesia
Merdeka. Kementerian Agama dibentuk sebagai wujud bahwa sekalipun Indonesia
bukan negara agama, Indonesia sangat menghormati, sangat memulyakan, sangat menjunjung
keberagamaan semua agama di Indonesia, maka dibentuklah Kementerian Agama,
Jelas Ishom.
Ishom menerangkan, “Salah
satu faktor yang menyokong berdirinya Indonesia adalah nilai-nilai Agama. Kalo
kita mau jujur, dari Aceh sampai Papua orang-orang yang meninggal di Taman
Makam Pahlawan hampir semua orang-orang beragama, para tokoh agama, pejuang-pejuang
yang didasarkan pada nilai agama bahwa penjajahan harus di enyahkan dari muka
bumi ini, semua manusia punya hak untuk Merdeka”.
Kepada 50 peserta
pelatihan Ishom mengingatkan, “Beberapa tugas pokok dan fungsi Kementeian
Agama, pertama menjaga kerukunan antar umat beragama. Kita meski berbeda
agama, kita mempunyai ‘Kalimatun Sawa’, titik temu, kita menjadi
bangsa yang merdeka, kita punya Pancasila, kita punya UUD 1945 dengan itu kita
duduk bareng dalam ‘Kapal Besar’ yang bernama Negara Republik Indonesia.
Kerukunan harus menjadi tugas kita bersama, khususnya orang Kementerian Agama,
atau orang-orang yang dibina, berafiliasi dan menjadi bagian Kementerian
Agama”.
Kedua, meningkatkan ajaran
agama masing-masing, agar umat menjadi lebih paham ajaran agama. Maka di
Kementerian Agama pada Eselon I terdiri dari Direktur Jenderal Bimas Islam,
Bimas Kristen, Bimas Hindu dan Bimas Budha yang mengurusi pendidikan keagamaan
masing-masing. Ketiga, meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran
agama, bentuknya ada direktur bidang urusan agama pada 6 agama, agar umat
beragama bisa meningkatkan penghayatan dan pengamalan agama, papar Ishom.
Bagaimana memakmurkan
masjid dan mewujudkan keluarga Sakinah? Ishom mengatakan “Saya hanya
mengaitkan-kaitkan saja bahwa untuk menjadi keluarga sakinah maka makmurkan
masjid. Untuk memakmurkan masjid, maka keluarga Sakinah harus rajin ke masjid,
harus jamaah di masjid, menghidupkan masjid. Jangan masjid hanya diserahkan
pada takmir masjid saja. Maka keluarga-keluarga ingin menjadi Sakinah,
makmurkan lah masjid”.
Ada relevansi, ada
simbiosis mutualis antara keluarga yang ingin Sakinah dengan kemakmuran sebuah
masjid. Masjid sebagai pusat Pendidikan, pusat budaya dan pusat muamalah umat
Islam. “Maka menjadi keluarga Sakinah adalah keluarga yang hatinya, jiwanya, ruhnya
itu muallaqun fil masajid, ‘nyantol’ (berhubungan -red) dengan
masjid. Kalo ada keluarga yang sama sekali tidak berbau masjid, jarang ke
masjid, tidak peduli dengan masjid adalah keluarga yang ruh atau jiwa
ke-Islaman tidak muncul dan bisa dipastikan keluarga tersebut tidak akan
Sakinah. Semoga kita semua menjadi keluarga yang Sakinah, mawaddah warohmah,
sekaligus menjadi keluarga yang maslahah bagi kepada umat/masyarakat dan
maslahah kepada negara. (*)
Penulis : Nuruz Zaman Amsa | Fotografer : Qowi Handiko & Ummul Hidayah
Editor : Tim Publikasi BDK Semarang
Sumber : Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Panitia PDWK & Tim Publikasi