Top
    bdk_semarang@kemenag.go.id
(024) 7460290 / 08-222-555-9177

Ishom : Untuk Menjadi Keluarga Sakinah, Maka Makmurkan Masjid

Jumat, 08 Desember 2023
Kategori: Berita
406 kali dibaca

(BDK KITA – Kab. Purworejo) Kepala Pusat Litbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Moh. Ishom Yusqi, M.Ag memberikan materi melalui zoom meeting kepada Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK) Manajemen Kemasjidan dan Keluarga Sakinah di wilayah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purworejo.

Terlihat juga Kepala BDK Semarang, Dr. H. Muchammad Toha, S.Ag., M.Si. hadir secara daring membersamai peserta pelatihan yang diselenggarakan oleh BDK Semarang tersebut dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purworejo sejak tanggal 4 sampai dengan 8 Desember 2023 tersebut.

“Satu-satunya negara yang didalamnya ada kementerian yang khusus mengurusi agama itu hanya Indonesia, yang secara eksplisit mengurusi agama-agama yang eksis di Indonesia. Kalo di negara lain lebih spesifik seperti menteri Haji, menteri Wakaf dan seterusnya. Tapi (negara) yang mengurusi semua agama, hanya di Indonesia. Kementerian Agama sangat penting hadir di negara Indonesia yang sangat Bhineka Tunggal Ika”, kata Ishom. (08/12/2003)

Kelahiran Kementerian agama hampir bersamaan dengan kemerdekaan Indonesia, setahun setelah Indonesia Merdeka. Kementerian Agama dibentuk sebagai wujud bahwa sekalipun Indonesia bukan negara agama, Indonesia sangat menghormati, sangat memulyakan, sangat menjunjung keberagamaan semua agama di Indonesia, maka dibentuklah Kementerian Agama, Jelas Ishom.

Ishom menerangkan, “Salah satu faktor yang menyokong berdirinya Indonesia adalah nilai-nilai Agama. Kalo kita mau jujur, dari Aceh sampai Papua orang-orang yang meninggal di Taman Makam Pahlawan hampir semua orang-orang beragama, para tokoh agama, pejuang-pejuang yang didasarkan pada nilai agama bahwa penjajahan harus di enyahkan dari muka bumi ini, semua manusia punya hak untuk Merdeka”.

Kepada 50 peserta pelatihan Ishom mengingatkan, “Beberapa tugas pokok dan fungsi Kementeian Agama,  pertama menjaga kerukunan antar umat beragama. Kita meski berbeda agama, kita mempunyai ‘Kalimatun Sawa’, titik temu, kita menjadi bangsa yang merdeka, kita punya Pancasila, kita punya UUD 1945 dengan itu kita duduk bareng dalam ‘Kapal Besar’ yang bernama Negara Republik Indonesia. Kerukunan harus menjadi tugas kita bersama, khususnya orang Kementerian Agama, atau orang-orang yang dibina, berafiliasi dan menjadi bagian Kementerian Agama”.

Kedua, meningkatkan ajaran agama masing-masing, agar umat menjadi lebih paham ajaran agama. Maka di Kementerian Agama pada Eselon I terdiri dari Direktur Jenderal Bimas Islam, Bimas Kristen, Bimas Hindu dan Bimas Budha yang mengurusi pendidikan keagamaan masing-masing. Ketiga, meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama, bentuknya ada direktur bidang urusan agama pada 6 agama, agar umat beragama bisa meningkatkan penghayatan dan pengamalan agama, papar Ishom.

Bagaimana memakmurkan masjid dan mewujudkan keluarga Sakinah? Ishom mengatakan “Saya hanya mengaitkan-kaitkan saja bahwa untuk menjadi keluarga sakinah maka makmurkan masjid. Untuk memakmurkan masjid, maka keluarga Sakinah harus rajin ke masjid, harus jamaah di masjid, menghidupkan masjid. Jangan masjid hanya diserahkan pada takmir masjid saja. Maka keluarga-keluarga ingin menjadi Sakinah, makmurkan lah masjid”.

Ada relevansi, ada simbiosis mutualis antara keluarga yang ingin Sakinah dengan kemakmuran sebuah masjid. Masjid sebagai pusat Pendidikan, pusat budaya dan pusat muamalah umat Islam. “Maka menjadi keluarga Sakinah adalah keluarga yang hatinya, jiwanya, ruhnya itu muallaqun fil masajid, ‘nyantol’ (berhubungan -red) dengan masjid. Kalo ada keluarga yang sama sekali tidak berbau masjid, jarang ke masjid, tidak peduli dengan masjid adalah keluarga yang ruh atau jiwa ke-Islaman tidak muncul dan bisa dipastikan keluarga tersebut tidak akan Sakinah. Semoga kita semua menjadi keluarga yang Sakinah, mawaddah warohmah, sekaligus menjadi keluarga yang maslahah bagi kepada umat/masyarakat dan maslahah kepada negara. (*)

 

Penulis : Nuruz Zaman Amsa | Fotografer : Qowi Handiko & Ummul Hidayah

Editor : Tim Publikasi BDK Semarang

Sumber : Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Panitia PDWK & Tim Publikasi


Berita Terkait

ARSIP