Top
   
(024) 7472551

Semangat dan Bahagia

Senin, 13 Maret 2023
Kategori: Opini
345 kali dibaca

Judul tulisan ini adalah sebuah tagline saat perkenalan peserta Diklat di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang, 27 Februari 2023. Diklat yang direncanakan berlangsung hingga 4 Maret 2023 itu dirancang atas kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informasi serta Kementerian Agama yang melibatkan para Penyuluh Agama Non PNS dari Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah dan DIY.

Mungkin tagline di atas terkesan klise dan sederhana, tetapi kemunculannya diawali oleh sebuah proses yang unik dan berkesan.

Pembawa acara Diklat, dalam mengantar proses perkenalan ternyata tidak dengan cara yang monoton, tetapi dikemas dalam ragam cara menarik.

Pada suatu momen, dalam ruangan seukuran sekitar 80 m², para peserta yang berjumlah hampir 30 orang dibagi dalam 2 kelompok besar. Masing-masing kelompok diminta membuat komitmen yang akan dijalankan selama proses Diklat. Meski membahas tentang komitmen peserta, tak lantas membuat kondisi saat itu menjadi kaku dan tegang.

Nah, di luar skenario ataupun bukan karena permintaan narasumber, ada salah satu rekan peserta di kelompok saya berinisiatif memberi nama kelompok kami. Tercetuslah nama "Bahagia". Sementara itu di kelompok sebelah, tak dinyana, ternyata mereka memberi nama dengan aura yang juga mirip. Kelompok itu bernama "Semangat”. "Bahagia" dan "Semangat” adalah kosakata yang sama-sama tergolong dalam kelas kata nomina.

Tidak diketahui secara persis kenapa kedua kelompok itu bisa kompak memilih dua kosakata yang mana sama-sama mengusung napas positif dan optimisme.

Satu hal yang pasti, nama kedua kelompok itu seakan bertuah. Selama acara Diklat tampak jelas bahwa para peserta enjoy. Seluruh rangkaian acara diikuti dengan suasana semangat dan bahagia. Semua materi dari narasumber juga bisa dipahami dengan baik, di antaranya tentang Building Learning Commitment; Pembangunan Bidang Agama; JKN; KIS; Bimbingan dan Konseling Berbasis Agama; Program Jamsostek; Advokasi Imunisasi; Stunting; KUR; Pembuatan Konten Kreatif Menggunakan Smartphone; Penyuluhan Informasi Publik Melalui Bahasa Agama; Moderasi Beragama; dan lain-lain.    

Kembali ke perihal nama kelompok, secara pribadi saya meyakini bahwa proses penamaan kedua kelompok itu bagai sebuah resonansi di antara peserta yang akhirnya melahirkan suatu getaran positif yang saling bersahutan.

Ini semakin meyakinkan pula kepada saya bahwa suatu perbuatan baik akan memberi efek positif yang berantai pada orang di sekitar kita. Maka, mari terus berbuat baik !

Saat tulisan ini dibuat, kegiatan Diklat akan memasuki hari terakhir dan penutupan. Enam hari dalam kebersamaan yang penuh semangat dan kebahagiaan. Banyak cerita yang terjalin, aneka harapan juga tersemai selama Diklat ini berlangsung.

Terima kasih kepada panitia dan penyelenggara acara Diklat dari BDK Semarang, Kemenag, dan Kemenkominfo; kepada para narasumber; dan kepada semua rekan penyuluh agama.

Jangan padamkan suluh, teruslah beresonansi kebaikan bagi masyarakat dan bangsa ini, melalui peran dan tugas kita masing-masing.

 

Salam,

Alexander Bala

twitter : @Bala_Seda

instagram : @bala_seda

Penulis : Alexander Bala

Editor : Fandy Akhmad

Sumber :


Berita Terkait

ARSIP