Top
    bdk_semarang@kemenag.go.id
(024) 7460290 / 08-222-555-9177

TRASNFORMASI DEEP LEARNING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS

Selasa, 27 Mei 2025
Kategori: Artikel Ilmiah
15 kali dibaca

TRASNFORMASI DEEP LEARNING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS

Oleh

Teguh Suyitno, M.Pd.

 

Abstrak


Pembelajaran Bahasa Inggris di era digital kini semakin dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, khususnya dalam penerapan Deep Learning, yang merupakan cabang dari kecerdasan buatan. Teknologi ini menawarkan potensi besar dalam meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks, dengan memungkinkan analisis otomatis terhadap teks, memberikan umpan balik cepat, serta mendukung personalisasi materi pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. Pemanfaatan model Natural Language Processing (NLP) dalam Deep Learning memungkinkan analisis sintaksis, semantik, serta penerjemahan otomatis, yang memperkaya pengalaman belajar siswa dan menjadikannya lebih interaktif. Meskipun demikian, implementasi Deep Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan data berkualitas tinggi, biaya komputasi yang tinggi, serta infrastruktur dan pelatihan guru yang belum merata di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan Deep Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks, serta manfaat dan tantangan yang terkait, dengan memberikan rekomendasi untuk penerapannya secara lebih efektif. Melalui kajian pustaka dan pembahasan terkait pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks dan penerapan Deep Learning, ditemukan bahwa meskipun teknologi ini memiliki potensi besar, upaya lebih lanjut diperlukan dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dan pelatihan guru di Indonesia agar teknologi ini dapat diimplementasikan secara merata. Pemanfaatan Deep Learning diharapkan dapat memperbaiki kualitas pendidikan Bahasa Inggris di tingkat SMA/MA di Indonesia, dengan memberikan pengalaman belajar yang lebih dinamis dan adaptif.

 

Kata Kunci: Transformasi, Deep Learning, Pembelajaran Bahasa Inggris, Model Pembelajaran Berbasis Teks

A.    PENDAHULUAN

1.     LATAR BELAKANG

     Dalam era digital yang berkembang pesat, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin berperan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Salah satu cabang AI yang berkembang pesat adalah Deep Learning, yang telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk dalam pembelajaran bahasa. Pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks, yang sebelumnya mengandalkan metode konvensional seperti buku ajar dan latihan tata bahasa, kini dapat ditingkatkan dengan teknologi Deep Learning yang mampu memahami, menganalisis, dan memberikan umpan balik secara otomatis terhadap teks yang dipelajari. Transformasi ini memungkinkan pendekatan yang lebih adaptif, interaktif, dan personalisasi dalam proses belajar.

     Pemanfaatan Deep Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks membuka peluang untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Model Natural Language Processing (NLP), yang merupakan bagian dari Deep Learning, dapat diterapkan dalam berbagai aplikasi, seperti analisis sintaksis dan semantik, penerjemahan otomatis, pengenalan suara, hingga pembuatan sistem tutor cerdas. Dengan teknologi ini, siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih dinamis dan responsif, di mana mereka dapat berinteraksi dengan sistem yang mampu memahami konteks serta memberikan koreksi dan saran yang lebih mendalam dibandingkan metode tradisional. Selain itu, penggunaan Deep Learning juga dapat membantu dalam analisis data pembelajaran untuk memahami pola kesalahan siswa dan menyesuaikan materi sesuai dengan kebutuhan individu.

     Namun, meskipun memiliki potensi besar, implementasi Deep Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks masih menghadapi beberapa tantangan, seperti ketersediaan data berkualitas tinggi, biaya komputasi yang tinggi, serta kebutuhan akan tenaga pengajar yang memahami teknologi ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana Deep Learning dapat diterapkan secara efektif dalam pembelajaran Bahasa Inggris, mengidentifikasi manfaat serta kendala yang mungkin dihadapi, dan memberikan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut di masa depan.

 

2.     RUMUSAN MASALAH

1.     Bagaimana konsep dan mekanisme kerja Deep Learning dalam mendukung pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks?

2.     Apa saja manfaat dan tantangan dalam implementasi Deep Learning untuk pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks?

3.     Bagaimana strategi penerapan Deep Learning yang efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks?

 

3.     KAJIAN PUSTAKA

1.     Pengertian Deep Learning

     LeCun, Bengio, & Hinton (2015) menjelaskan bahawa Deep Learning adalah bagian dari machine learning yang menggunakan arsitektur jaringan saraf tiruan berlapis-lapis untuk mengekstrak dan mempelajari pola dari data dalam jumlah besar. Metode ini memungkinkan sistem komputer untuk belajar secara otomatis dari data yang diberikan tanpa pemrograman eksplisit.

     Goodfellow, Bengio, & Courville (2016) menjelaskan bahwa Deep Learning didefinisikan sebagai pendekatan berbasis jaringan saraf tiruan dengan banyak lapisan (deep neural networks) yang dapat mempelajari representasi fitur kompleks dari data secara hierarkis. Metode ini telah mencapai keberhasilan besar dalam tugas-tugas seperti pengenalan suara, pemrosesan bahasa alami, dan visi komputer.

     Schmidhuber (2015) menjelaskan bahwa Deep Learning mengacu pada pendekatan jaringan saraf tiruan dalam yang terdiri dari banyak lapisan pemrosesan, yang dirancang untuk mengekstrak fitur dari data mentah secara otomatis. Teknik ini telah menunjukkan performa luar biasa dalam berbagai aplikasi kecerdasan buatan, termasuk analisis teks, gambar, dan sinyal suara.

     Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Deep Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris bagi siswa SMA/MA merupakan teknologi kecerdasan buatan yang menggunakan jaringan saraf tiruan dengan banyak lapisan untuk memahami dan menganalisis pola bahasa secara otomatis. Teknologi ini dapat membantu siswa dalam memahami teks, mengenali struktur kalimat, serta meningkatkan keterampilan berbahasa melalui pemrosesan bahasa alami yang canggih. Dengan kemampuan untuk mengolah dan menyesuaikan materi pembelajaran berdasarkan kebutuhan siswa, Deep Learning memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif, adaptif, dan efektif dalam meningkatkan pemahaman Bahasa Inggris.

2.     Pembelajaran Deep Learning di Indonesia

     Menurut para ahli di Indonesia, pembelajaran Deep Learning mulai diterapkan secara bertahap dalam konteks pendidikan, terutama di bidang teknologi dan komputer. Ahmad & Suryadi (2020) menjelaskan bahwa meskipun Deep Learning mulai dikenal di kalangan profesional teknologi, implementasinya dalam pendidikan Indonesia masih terbatas, terutama di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan infrastruktur teknologi. Meskipun demikian, penerapan Deep Learning di Indonesia telah menunjukkan potensi besar dalam membantu pembelajaran berbasis data, seperti di bidang analisis teks atau pembelajaran bahasa. Di berbagai universitas, Deep Learning telah digunakan untuk penelitian dalam bidang kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin yang juga memiliki relevansi dengan pendidikan bahasa.

     Di sisi lain, Daryanto (2021) menyatakan bahwa penggunaan Deep Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris dapat membawa perubahan signifikan dalam cara pengajaran dan pembelajaran dilakukan. Melalui teknologi ini, proses pembelajaran menjadi lebih personal dan adaptif, di mana siswa bisa mendapatkan feedback secara instan dalam tugas-tugas mereka, seperti analisis teks, penerjemahan, dan latihan mendengar. Penggunaan sistem berbasis Deep Learning di kelas memungkinkan siswa untuk belajar lebih mandiri, meningkatkan keterampilan bahasa secara otomatis, dan memberikan kesempatan untuk lebih mendalami materi sesuai dengan kecepatan masing-masing. Namun, Daryanto juga mengingatkan bahwa agar Deep Learning berhasil diterapkan, perlu adanya peningkatan kualitas SDM dan infrastruktur teknologi di sekolah-sekolah.

     Lebih lanjut, Wijaya (2022) menyatakan bahwa penerapan Deep Learning dalam pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan terkait dengan kesiapan dan pelatihan guru. Meskipun teknologi ini sangat bermanfaat, keberhasilan implementasinya sangat bergantung pada pemahaman guru mengenai cara penggunaan teknologi serta cara mengintegrasikannya dengan kurikulum yang ada. Guru perlu dilatih untuk menggunakan perangkat teknologi dengan tepat agar dapat mengoptimalkan manfaat dari Deep Learning. Selain itu, ada tantangan terkait dengan biaya dan aksesibilitas teknologi di sekolah-sekolah daerah yang lebih terpencil, yang menjadi hambatan dalam penyebaran teknologi ini secara merata di seluruh Indonesia.

     Secara keseluruhan, pembelajaran Deep Learning di Indonesia menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan, terutama dalam pengajaran Bahasa Inggris. Meskipun penerapannya masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur dan kesiapan guru, teknologi ini dapat membawa perubahan signifikan dalam proses pembelajaran, seperti meningkatkan keterampilan berbahasa siswa secara adaptif dan interaktif. Diperlukan upaya lebih lanjut untuk melatih guru dan meningkatkan akses teknologi di seluruh Indonesia agar manfaat dari Deep Learning dapat dirasakan secara merata.

 

3.     Model pembelajaran Berbasis Teks

Halliday & Hasan (1989) menjelaskan bahwa model pembelajaran berbasis teks adalah pendekatan yang menekankan pemahaman konteks dalam penggunaan bahasa dengan memperhatikan struktur dan fungsi teks. Pembelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa siswa melalui interaksi dengan berbagai jenis teks autentik, seperti narasi, eksposisi, dan argumentasi.

Derewianka (2003) menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis teks merupakan metode yang mengajarkan Bahasa Inggris dengan menitikberatkan pada analisis dan produksi teks sesuai dengan tujuan komunikatifnya. Dalam model ini, siswa diajarkan untuk memahami struktur dan unsur kebahasaan dalam berbagai jenis teks, sehingga mereka dapat menggunakannya dengan efektif dalam komunikasi tertulis maupun lisan.

Feez & Joyce (2002) menjelaskan bahwa model pembelajaran berbasis teks adalah pendekatan yang berfokus pada bagaimana teks dibangun dalam konteks sosial tertentu. Metode ini melibatkan tahapan eksplorasi, pemodelan, dan produksi teks, sehingga siswa dapat memahami bagaimana bahasa digunakan dalam situasi komunikasi yang berbeda dan menerapkannya dalam keterampilan menulis serta berbicara.

Dari berbagai pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis teks dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SMA/MA adalah pendekatan yang mengutamakan pemahaman dan penggunaan bahasa dalam berbagai bentuk teks yang autentik. Pendekatan ini membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan melalui analisis struktur, fungsi, serta konteks sosial dari suatu teks. Dengan metode ini, siswa dapat lebih memahami cara bahasa digunakan secara efektif dalam komunikasi nyata.


1.     PEMBAHASAN

1.     Pembelajaran Bahasa Inggris

     Pembelajaran Bahasa Inggris di SMA/MA bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa siswa secara menyeluruh, mencakup aspek mendengar (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Kurikulum yang diterapkan biasanya mengacu pada pendekatan komunikatif yang menekankan pemahaman dan penggunaan bahasa dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari. Selain itu, pembelajaran juga dirancang untuk meningkatkan literasi siswa dengan mengeksplorasi berbagai jenis teks, seperti teks naratif, deskriptif, eksposisi, dan argumentasi. Dalam prosesnya, siswa tidak hanya dituntut untuk memahami tata bahasa dan kosakata, tetapi juga untuk mampu berkomunikasi secara efektif dalam situasi akademik maupun sosial.

     Selain itu, pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat SMA/MA semakin berkembang dengan pemanfaatan teknologi, seperti penggunaan media digital, aplikasi pembelajaran, serta kecerdasan buatan seperti Deep Learning yang dapat membantu dalam analisis teks dan penerjemahan otomatis. Guru juga diharapkan dapat menerapkan metode yang interaktif, seperti diskusi kelompok, permainan bahasa, serta proyek berbasis teks untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Dengan pendekatan yang lebih adaptif dan berbasis teknologi, pembelajaran Bahasa Inggris di SMA/MA dapat lebih efektif dalam meningkatkan kompetensi siswa agar siap menghadapi tantangan di dunia akademik maupun profesional.

     Secara keseluruhan, pembelajaran Bahasa Inggris di SMA/MA bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa siswa secara menyeluruh melalui pendekatan komunikatif yang mengutamakan pemahaman dan penggunaan bahasa dalam konteks kehidupan sehari-hari. Dengan mengintegrasikan teknologi dan metode interaktif, seperti penggunaan media digital dan aplikasi pembelajaran, proses belajar menjadi lebih menarik dan relevan dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran ini tidak hanya fokus pada pemahaman tata bahasa, tetapi juga pada kemampuan berkomunikasi yang efektif, baik dalam situasi akademik maupun sosial. Dengan pendekatan yang adaptif dan berbasis teknologi, pembelajaran Bahasa Inggris di SMA/MA dapat mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di dunia akademik dan profesional dengan lebih baik.

 

2.     Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Teks

     Pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks dilakukan melalui beberapa langkah sistematis yang membantu siswa memahami, menganalisis, dan menghasilkan teks dengan baik. Langkah pertama adalah pengenalan konteks, di mana guru mengenalkan topik dan jenis teks yang akan dipelajari. Dalam tahap ini, siswa diajak untuk berdiskusi tentang pengalaman atau pengetahuan mereka terkait teks tersebut serta memahami tujuan komunikasi dan situasi penggunaannya. Setelah itu, masuk ke tahap pemodelan dan dekonstruksi teks, di mana guru menyajikan contoh teks autentik sesuai dengan jenis yang dipelajari. Siswa kemudian menganalisis struktur, kosakata, serta unsur kebahasaan dalam teks tersebut dengan bimbingan guru agar dapat memahami pola organisasi dan fitur bahasa yang digunakan.

     Selanjutnya, siswa memasuki tahap latihan terbimbing, di mana mereka bekerja secara berkelompok atau dengan bimbingan guru untuk menyusun teks serupa. Guru memberikan arahan, koreksi, serta masukan dalam proses penulisan atau berbicara, sehingga siswa dapat mengembangkan pemahaman mereka secara lebih aktif. Setelah memiliki pemahaman yang cukup, siswa melanjutkan ke tahap konstruksi mandiri, di mana mereka secara individu menghasilkan teks sesuai dengan struktur dan kaidah yang telah dipelajari. Guru kemudian memberikan umpan balik terhadap hasil kerja siswa untuk perbaikan lebih lanjut. Langkah terakhir adalah refleksi dan evaluasi, di mana siswa dan guru mendiskusikan kesulitan serta keberhasilan yang dialami selama pembelajaran. Siswa juga diberikan kesempatan untuk merevisi teks mereka berdasarkan masukan yang telah diterima. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pembelajaran berbasis teks menjadi lebih terstruktur, sehingga membantu siswa mengembangkan keterampilan berbahasa secara lebih efektif sesuai dengan konteks komunikasi nyata.

     Secara keseluruhan, pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks merupakan pendekatan yang sistematis dan terstruktur untuk membantu siswa memahami, menganalisis, serta menghasilkan teks secara efektif. Melalui tahapan pengenalan konteks, pemodelan, latihan terbimbing, konstruksi mandiri, hingga refleksi dan evaluasi, siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih mendalam dan terarah. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap struktur dan unsur kebahasaan suatu teks, tetapi juga melatih keterampilan mereka dalam berkomunikasi secara efektif dalam berbagai situasi. Dengan demikian, model pembelajaran ini dapat menjadi metode yang efektif dalam meningkatkan kompetensi berbahasa siswa sesuai dengan kebutuhan komunikasi di dunia nyata.

Top of Form

Bottom of Form

 

 

3.     Trasnformasi Deep Learning dalam Pembelajaran Bahasa Inggis Berbasis Teks

     Paparan Transformasi Deep Learning dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Teks di SMA/MA di Indonesia. Di Indonesia, transformasi Deep Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks di tingkat SMA/MA semakin berkembang seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi. Pembelajaran Bahasa Inggris yang biasanya berfokus pada keterampilan dasar seperti membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan, kini dapat diperkuat dengan aplikasi teknologi berbasis Deep Learning yang mampu memproses teks secara otomatis. Dengan menggunakan jaringan saraf tiruan, Deep Learning dapat membantu siswa memahami teks lebih mendalam melalui analisis otomatis yang mendeteksi pola kalimat, kosakata, serta konteks pemakaian kata yang tepat. Teknologi ini mempermudah guru dalam memberikan umpan balik yang lebih cepat dan akurat, serta mendukung siswa dalam memperkaya kosakata dan tata bahasa mereka.

     Selain itu, pemanfaatan Deep Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks di SMA/MA di Indonesia juga membantu dalam pengajaran membaca dan menulis. Sistem berbasis Deep Learning dapat membantu siswa mengidentifikasi kesalahan dalam struktur kalimat atau penggunaan kata yang salah. Teknologi seperti Natural Language Processing (NLP) dapat digunakan untuk memeriksa kualitas tulisan siswa, memberikan koreksi otomatis, dan menawarkan alternatif penulisan yang lebih baik. Ini memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dengan bimbingan langsung dari sistem, yang mempercepat proses pembelajaran. Hal ini sangat bermanfaat di Indonesia, di mana keterbatasan jumlah guru bahasa Inggris yang berkualitas dan tersebar merata masih menjadi tantangan.

     Namun, meskipun Deep Learning menawarkan berbagai kemudahan dalam pembelajaran Bahasa Inggris, penerapannya di Indonesia masih menghadapi sejumlah kendala. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan infrastruktur teknologi antara sekolah di kota besar dan daerah terpencil, yang dapat membatasi akses siswa terhadap alat pembelajaran berbasis Deep Learning. Selain itu, penggunaan teknologi ini memerlukan pelatihan khusus bagi guru untuk dapat mengintegrasikannya secara efektif dalam kurikulum. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya yang lebih besar dalam meningkatkan akses teknologi, memberikan pelatihan untuk guru, dan menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan siswa di berbagai daerah.

     Dengan demikian dapat dismpulkan bahwa transformasi Deep Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks di SMA/MA di Indonesia menawarkan banyak potensi untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa dengan lebih efektif dan efisien. Dengan kemampuannya dalam memproses dan menganalisis teks, teknologi ini memberikan solusi dalam mempercepat pemahaman siswa terhadap materi serta memberikan umpan balik yang lebih akurat. Meski demikian, tantangan dalam infrastruktur dan kesiapan guru perlu diatasi agar teknologi ini dapat diimplementasikan secara optimal di seluruh Indonesia. Dengan persiapan yang matang, Deep Learning dapat menjadi alat yang efektif dalam memperbaiki kualitas pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia.


1.     KESIMPULAN

Secara keseluruhan, pembelajaran Bahasa Inggris di SMA/MA bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa siswa secara menyeluruh, meliputi mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran ini mengutamakan pendekatan komunikatif yang relevan dengan kehidupan sehari-hari serta berfokus pada kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara efektif dalam berbagai situasi. Selain itu, teknologi seperti Deep Learning semakin diterapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, memungkinkan siswa untuk mengakses materi lebih cepat dan memperoleh umpan balik yang lebih akurat. Dengan pendekatan berbasis teknologi dan metode interaktif, pembelajaran Bahasa Inggris menjadi lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks menawarkan pendekatan yang sistematis dan terstruktur, di mana siswa melalui beberapa tahapan yang mendalam untuk memahami, menganalisis, dan menghasilkan teks. Melalui pengenalan konteks, pemodelan, latihan terbimbing, konstruksi mandiri, dan evaluasi, siswa tidak hanya memahami unsur kebahasaan, tetapi juga mengasah keterampilan komunikasi yang efektif dalam situasi nyata. Dengan pendekatan ini, siswa dapat lebih siap untuk berkomunikasi dalam kehidupan sosial dan akademik, sehingga meningkatkan kompetensi berbahasa mereka secara menyeluruh. Oleh karena itu, pembelajaran berbasis teks sangat efektif dalam mendukung pengembangan keterampilan berbahasa siswa.

Transformasi Deep Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teks di SMA/MA di Indonesia menawarkan potensi besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Teknologi ini memungkinkan proses analisis teks secara otomatis dan memberikan umpan balik yang lebih cepat dan tepat. Namun, tantangan seperti kesenjangan infrastruktur teknologi dan kesiapan guru untuk mengintegrasikan teknologi ini masih menjadi hambatan. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan manfaat Deep Learning, diperlukan upaya untuk meningkatkan akses teknologi, memberikan pelatihan bagi guru, dan menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa di berbagai daerah. Dengan persiapan yang matang, Deep Learning dapat membantu memperbaiki kualitas pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA:

Ahmad, R., & Suryadi, D. (2020). Implementasi Deep Learning dalam Pembelajaran di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Teknologi, 14(3), 132-145.

Goodfellow, I., Bengio, Y., & Courville, A. (2016). Deep Learning. MIT Press.

LeCun, Y., Bengio, Y., & Hinton, G. (2015). Deep learning. Nature, 521(7553), 436-444.

Feez, S., & Joyce, H. (2002). Text-based Syllabus Design. NCELTR.

Halliday, M. A. K., & Hasan, R. (1989). Language, Context, and Text: Aspects of Language in a Social-Semiotic Perspective. Oxford University Press.

 

Daryanto, P. (2021). Transformasi Pembelajaran dengan Deep Learning dalam Pendidikan Bahasa Inggris. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 16(4), 200-215.

Derewianka, B. (2003). Exploring How Texts Work. Primary English Teaching Association.

Schmidhuber, J. (2015). Deep learning in neural networks: An overview. Neural Networks, 61, 85-117.

Wijaya, T. (2022). Tantangan dan Peluang Deep Learning dalam Pendidikan Indonesia. Jurnal Teknologi dan Pendidikan, 18(2), 58-72.



Penulis : Teguh Suyitno, M.Pd.

Editor : Fandy Akhmad

Sumber :


Berita Terkait

ARSIP