BDK KITA, Banjarnegara - Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang kembali melaksanakan Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK) dengan dana sisiran yang terwujud dalam pelatihan sebanyak 5 kelas yang dilaksanakan di Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Kulonprogo.
Salah satu pelatihan yang dilaksanakan adalah Pelatihan Keluarga Sakinah di Kabupaten Banjarnegara yang dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Banjarnegara H. Karsono. Pelatihan ini diikuti 35 peserta yang berasal dari para Penyuluh Non ASN yang dilaksanakan di Aula Kemenag Banjarnegara dari tanggal 10 – 15 Juli 2023.
Dalam sambutan pembukaan, Kankemenag Kabupaten Banjarnegara menyampaikan, “Jika pelatihan ini sukses, saya yakin nantinya panjenengan akan bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik. Karena jika dari keluarga sudah tenang dan damai, maka ketika datang ke kantor untuk bekerja juga akan tenang sehingga pelayanan bisa maksimal.”
“Setelah melaksanakan pelatihan ini harus ada imbas yang baik utamanya untuk keluarganya sendiri dan menjadi teladan bagi masyarakat yang menjadi lingkup tugasnya,” tegas Kankemenag.
Sementara itu, mewakili Kepala BDK Semarang, Hj. Ngamilah yang sekaligus sebagai narasumber pada pelatihan Keluarga Sakinah mengucapkan selamat mengikuti pelatihan semoga pelatihan ini menjadi ladang untuk mendapatkan tambahan ilmu yang nantinya dapat ditularkan kepada sesama penyuluh yang belum berkesempatan mengikuti pelatihan.
“Dari dahulu yang namanya keluarga pasti ada perselisihan dan beda pendapat. Namun jika setiap pasangan mengembalikan segala urusannya kepada ajaran agama dan mampu menahan diri dari hal yang merusak maka inilah yang dinamakan keluarga sakinah,” jelas Widyaiswara Utama BDK Semarang tersebut.
“Keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah adalah ungkapan yang sangat populer di kalangan anak muda, maka melalui pelatihan ini seluruh peserta yang saat ini menjadi para penyuluh harus mampu memahami konsep keluarga sakinah, memahami dan menerapkan psikologi perkawinan dan ketahanan keluarga serta memahami konsep manajemen keluarga dalam perspektif Islam sehingga tujuan keluarga akan terwujud,” pungkas Hj. Ngamilah.
Penulis : Muklasin
Editor : Fandy Akhmad
Sumber :