BDK KITA, Kab. Rembang – Bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kab. Rembang Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK) Periode ke 2 digelar. Pelatihan yang diselenggarakan hari ini (7/2/2022) di Kab. Rembang ini adalah Pelatihan Kerukunan Umat Beragama yang diikuti oleh sebanyak 35 peserta dengan rincian 22 peserta Non ASN, dan 13 ASN.
Mengawali kegiatan, sambutan dari Kepala BDK Semarang yang pada kesempatan ini diwakili oleh H. Achmad Subkhan, S.H.I., M.S.I., menyampaikan permintaan maaf karena pada kesempatan ini Kepala Balai tidak dapat membuka pelatihan di Kab. Rembang karena sedang membuka pelatihan di tempat lain. Menurutnya, kerukunan umat beragama melalui Penetapan Presiden Republik Indonesia (PNPS) No 1 Tahun 1995 tentang pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama menjadikan tolak ukur dan pijakan untuk menjalankan kerukunan umat beragama.
“Tantangan kita semakin berat, contohnya di luar Indonesia seperti di timur tengah banyak pertikaian antar sesama bangsa”. Imbuhnya. Melalui Kementerian Agama, hendaknya kita memupuk kegiatan kerukunan beragama disetiap kegiatan masyarakat maupun pembelajaran. Maka dari itu, setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan ilmu yang didapat bisa imbaskan kepada masyarakat, dikarekan tantangan Indonesia kedepan akan semakin berat, tidak ada cara lain selain dengan cara memupuk kerukunan umat beragama.
Melanjutkan sambutan dari Subkhan, Kepala Kankemeang Kab. Rembang H. Muhammad Fatah S.Ag., M.Ed., turut memberikan sambutan dan arahan untuk mengawali kegiatan pelatihan pada kesempatan ini. Pada kesempatan tersebut Fatah menyampaikan terima kasih kepada BDK Semarang karena selama ini Kankemenag Kab. Rembnag sering mendapatkan kuota untuk mengirimkan pegawai mendapatkan pelatihan.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa Kerukunan Umat Beragama memang merupakan tantangan Indonesia dimasa mendatang, bisa kita lihat dari sejarah sebelum kita merdeka, terdapat banyak agama dan keyakinan yang berbeda - beda. Bukti – bukti sejarah tersebut masih kuat dipelihara sampai sekarang seperti Borobudur dari agama Budha dan Prambanan dari agama Hindu, hal tersebut membuktikan bahwa agama – agam tersebut dulu berjaya, dan sampai sekarang masih tetap kita rawat walaupun sekarang mayoritas adalah kaum muslimin. “Kalau ingin NKRI ini tetap berjaya dan utuh, salah satunya adalah dengan menjaga kerukunan umat beragama”. Ujar Fatah.
“Alhamdulillah, sampai saat ini di Rembang tidak ada kerusuhan/gesekan yang sampai menimbulkan korban jiwa, tapi kita tidak boleh lengah untuk mencegahnya potensi - potensi gesekan antar umat beragama yang dapat meledak sewaktu waktu”. Mengakhiri sambutannya, Fatah menyampaikan terima kasih kepada peserta, dan beliau sangat menghormati para peserta yang masih mau meluangkan waktu untuk memberi dan menerima pelatihan di kesempatan kali ini. [Fdy/Mk]
Penulis :
Editor :
Sumber :