(BDK KITA – Wonogiri) Balai Diklat Keagamaan
Semarang menyelenggarakan Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK) Pelatihan Penggerak
Moderasi Beragama Berbasis Rumah Ibadah (PMB-BRI) di 4 lokus Kantor Kementerian
Agama yakni di Kabupaten Wonogiri, Sragen, Demak dan Sragen. Pelatihan ini
berlangsung selama 6 hari, dimulai tanggal 13 hingga 18 November 2023, dengan
jumlah jam pelatihan sebanyak 52 JP yang diikuti oleh sebanyak 30 peserta
setiap kelas.
Pelaksanaan PDWK PMB-BRI di Kabupaten Wonogiri, kegiatan berlangsung di Rumah Makan Alami Sayan 2 Jl. Raya Wonogiri-Ponorogo Brubuh Wonogiri. Saat upacara pembukaan Drs. H. Khoirul Anwar, M.Pd., mewakili Kepala BDK Semarang dalam sambutannya mengatakan “Pelatihan ini merupakan pelatihan tambahan. Tahun 2023 ini BDK Semarang mendapatkan tambahan anggaran pelatihan sebanyak 30 pelatihan yang terdiri 6 Pelatihan Moderasi Beragama Berbasis rumah Ibadah yang dilaksanakan dalam bentuk PDWK seperti saat ini”.
“Untuk 24 pelatihan yang lain adalah pelatihan
Manajemen Kemasjidan dan Pelatihan Keluarga Sakinah. Kedua jenis pelatihan ini akan
diselenggarakan dengan metode Blended Learning, yaitu pelatihan mandiri
berbasis MOOC (Massive
Open Online Course -red) dan klasikal atau tatap muka”, tambah Ketua Tim
Kerja Pelatihan Teknis Pendidikan dan Keagamaan ini.
Sementara itu kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Wonogiri H. Hariyadi, S.Ag., M.Si., menyampaikan ucapan terima kasih
kepada BDK Semarang, yang telah memilih Kab. Wonogiri sebagai salah satu lokus
pelatihan Penggerak Moderasi Beraga Berbasis Rumah Ibadah.
Dihadapan peserta yang terdiri dari pengelola/pengurus
rumah ibadah di wilayah Kab. Wonogiri,
Hariyadi menyampaikan, “Moderasi harus dirawat dan di pupuk, sebab perbedaan
itu sebuah keniscayaan. Bicara hubungan antar umat beragama, ada kecenderungan
di era digital ini, sesuatu yang berbau keagamaan kalo ada potensi yang bisa diviralkan
akan cepat sekali penyebarannya. Apalagi di era politik mendekati pemilu
sekarang ini”. Data umat beragama di Kab. Wonogiri, pemeluk agama Islam sebesar
97,2 %. Pemeluk Kristen 12.870 atau 1,2 %, Katolik sekitar 9.400-an, pemeluk
agama Hindu 143 dan Budha 6.242
pemeluk, Wilayah ini cukup kondusif, kerukunan kehidupan beragama sangat
moderat, tambah Hariyadi.
“Keberhasilan Moderasi Beragama ditandai 4
empat indikator, pertama Komitmen Kebangsaan. Negara ini telah disepakati
berdiri diatas semua agama dan golongan, sehingga siapapun yang memeluk agama
di negeri ini wajib memiliki komitmen kebangsaan, bahwa NKRI ini sudah final. Kedua,
Anti kekerasan, menyelesaikan segala sesuatu persoalan dengan cara anti
kekerasan. Ketiga, bersikap toleran, sebab perbedaan itu sebuah
keniscayaan, perbedaan yang ada atas kehendak Allah Swt. Keempat, penerimaan
terhadap tradisi lokal”, kata Hariyadi.
Kegiatan PDWK PMB-BRI ini
dalam pelaksanaan pembelajarannya diampu oleh para widyaiswara BDK Semarang Drs. H. Gunawan,
M.Pd., dan Achmad Subkhan, S.H.I., M.S.I., serta narasumber dari Kelompok Kerja
Moderasi Beragama Kementerian Agama RI. (*)
Penulis : Nuruz Zaman Amsa | Fotografer : Nazaruddin Latif
Editor : Tim Publikasi BDK Semarang
Sumber : Tim Kerja Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan keagamaan, Panitia PDWK dan Tim Publikasi BDK Semarang