BDK KITA, Boyolali – Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang kembali menyelenggarakan Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK) periode III, sebanyak 11 pelatihan pada 9 Wilayah Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten/Kota di Prov. Jawa Tengah. Salah satunya adalah PDWK Pelatihan Teknis Bela Negara di Wilayah Kerja Kankemenag. Kab. Boyolali, tanggal 14 - 19 Februari 2022 bertempat di Aula Pusat Layanan Haji Dan Umrah Terpadu (PLHUT) Jl. Pandanaran nomor 67 Boyolali.
Pada upacara pembukaan PDWK, Senin (14/2/2022), H. Abdul Wahib Amsa, SH., MH. mewakili Kepala BDK Semarang menyampaikan, “Tujuan Kegiatan PDWK Pelatihan Teknis Bela Negara ini dalam rangka pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), membekali ASN Kementerian Agama bisa meningkatkan kemampuan intelektual, spiritual dan emosional, sikap dan ketrampilan dalam rangka pertahanan negara yang dilandasi nilai-nilai kemanusiaan”. Pelatihan ini juga menjawab kebutuhan dari Amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara bahwa setiap ASN memiliki hak pengembangan kompetensi minimal 20 JP setiap tahunnya. Sementara untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) minimal 24 JP, tambahnya.
Sub Koordinator Pelatihan Tenaga Administrasi ini juga menginformasikan bahwa pada tahun anggaran 2022 ini, BDK Semarang memprogramkan pelatihan sebanyak 187 kegiatan, yang terdiri dari pelatihan Regular, PDWK, PDTK, PJJ dan Pelatihan Kerjasama. “BDK Semarang tahun 2019 berhasil mendapat Predikat sebagai Satuan Kerja (Satker) Zona Integeritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK) dari Kementerian PAN-RB. Kemudian pada Tahun 2021 maju sebagai Satker Zona Integritas Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), namun belum berhasil lolos. “Kepala BDK Semarang mohon do’a restunya agar di tahun ini kami berhasil memperoleh predikat ZI-WBBM”.
Sementara Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU) H. Muh. Rosyid, S.Ag., M.Pd.I. mewakili Kepala Kankemenag. Kab. Boyolali mengucapkan terimakasih kepada BDK Semarang yang telah memfasilitasi Pelatihan Bela Negara di wilayahnya, agar para ASN mampu mengimplementasikan nilai - nilai Bela Negara . “Salah satu wujud Bela Negara, sebagai ASN kita wajib membela regulasi yang turunkan oleh pimpinan kita di Kementerian Agama, baik di pusat maupun di daerah”.
Muh. Rosyid, mengakhiri sambutannya dengan berpesan kepada peserta pelatihan untuk tetap mematuhi protokol Kesehatan. Selanjutnya membuka secara resmi pelatihan yang di ikuti oleh sebanyak 35 peserta yang terdiri dari, Para Penyelenggara dan pengadministrasi Kemenag, Para Kepala KUA, Penyuluh, Kepala Madrasah, Kepala Urusan Tata Usaha dan Guru Madrasah. [Nuruz Zaman Amsa]
Penulis :
Editor :
Sumber :