Pendahuluan
Novel Coronavirus atau yang lebih dikenal dengan istilah Covid-19 telah menjadi wabah di dunia. Hal tersebut telah mengubah sistem kehidupan manusia di segala bidang kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Terkait dengan hal tersebut pemerintah mengambil kebijakan di seluruh aspek kehidupan masyarakat. Diantaranya melakukan work from home (WFH), social and physical distancing, mengharuskan masyarakat tetap stay at home, bekerja, beribadah, belajar dari rumah termasuk di dalamnya melakukan pelatihan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kompetensinya.
Pesatnya perkembangan teknologi membuat konsep e-learning dinilai cocok untuk menghadapi tantangan pembelajaran jarak jauh di era pandemi Covid-19. Proses mengajar yang biasanya diselenggarakan secara tatap muka langsung secara offline/ luring, kini dapat dihadirkan dalam bentuk digital dan dapat diakses dari berbagai tempat, tentunya dengan dukungan sistem yang baik. PJJ (Pelatihan Jarak Jauh) dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang tidak menekankan pada ruang dan waktu belajar, melainkan mengandalkan penggunaan metode, teknologi dan media dalam kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan peserta
Pelatihan melalui aplikasi tertentu, kuliah daring, bimbingan dan seminar daring merupakan contoh pelayanan bidang pendidikan yang mempercepat penerapan pendidikan era revolusi industri 4.0. Para tenaga pendidik dan peserta didik diharapkan dapat menyesuaikan diri dan memanfaatkan teknologi di tengah pandemi covid - 19.
Transformasi Digital
Menuju pendidikan era revolusi industri 4.0, transformasi di bidang digital sangat diperlukan demi terciptanya pendidikan yang maju dan modern. Munculnya pandemi COVID-19 membatasi kegiatan pembelajaran. Hal tersebut menuntut banyak kegiatan pembelajaran untuk menggunakan teknologi informasi guna membantu mengatasi kondisi tersebut.
Dunia pendidikan juga mengalami tantangan serupa, banyak hal yang harus disesuaikan dengan memanfaatkan teknologi. Proses belajar dari rumah memang tidak mudah, tapi mencipta renungan baru apa yang penting dipelajari dan apa yang menjadi kompetensi inti yang berguna untuk masa mendatang. Meski, ada segudang tantangan yang harus dicarikan solusinya bersama-sama.
Di antara tantangan itu, akses internet, listrik dan juga sumber daya manusia menjadi faktor penting yang menjadi fundamen peningkatan kualitas pendidikan Indonesia pada masa kini dan mendatang. Terlebih pemerintah Indonesia mencanangkan 2045 sebagai momentum emas untuk lompatan sumber daya manusia Indonesia. Artinya, 25 tahun lagi menuju momentum itu, yang harus dipersiapkan secara maksimal
Dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan pemanfaatan transformasi digital di bidang pendidikan sangat dibutuhkan. Perlu disiapkan sumber daya manusia yang mumpuni agar guru bisa menjadi guru yang bisa mengikuti perkembangan dan kebutuhan teknologi dan kebutuhan industri di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Kompetensi Guru
Guru adalah pendidik profesional dengan utama mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Menjadi guru yang profesional di era digital menjadi tantangan tersendiri. Karena tidak semua sumber daya manusia pendidikan, terutama guru, mengerti dan bisa memanfaatakan teknologi sebagai dukungan untuk kelancaran proses pembelajaran.
Guru juga dituntut untuk berfikir, bertindak kreatif juga inovatif dalam memberikan pembelajaran. Bukan hanya guru, sekolah dan praktisi pendidikan lainnya pun harus siap beradaptasi dengan kondisi yang ada. Kondisi tersebut bukan jadi alasan untuk terhentinya pendidiakan dan bukan juga untuk dihindari tetapi harus dihadapi dengan penuh kesabaran & perjuangan. Kondisi tersebut menjadi tantangan besar bagi guru, siswa dan orang tua untuk mencoba hal-hal baru yang selama ini belum terpikirkan. Sehingga dalam waktu yang singkat mampu mengubah paradigma baru bahwa pembelajaran yang selama ini sudah berjalan tidak mesti harus tatap muka langsung, namun harus mulai membiasakan dengan pembelajaran online atau daring atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang memanfatkan jaringan internet serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
Menjadi guru yang kompeten di bidang pendidikan merupakan sebuah kewajiban yang harus dimiliki. Jika guru tidak mampu melakukan proses belajar mengajar dengan baik, tentu saja akan menghambat siswa untuk bisa memahami materi - materi yang diajakarkan. Para guru yang kurang kompeten tersebut perlu untuk di ikutkan dalam pelatihan.
Pelatihan Jarak Jauh
Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang merupakan salah satu lembaga yang bertugas untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam pendidikan. Pelatihan yang dilakukan merupakan upaya untuk mengembangkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Pada masa pandemi covid - 9 seperti sekarang ini, tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi BDK Semarang untuk melaksanakan program pelatihan. Semua jenis pelatihan yang menggunakan tatap muka secara langsung dikurangi. Sedang peningkatan kompetensi bagi ASN terutama bagi guru harus tetap dilaksanakan.
Salah satu program pelatihan yang dilaksanakan adalah program Pelatihan Jarak jauh, diharapkan melalui kegiatan Pelatihan Jarak Jauh guru madrasah memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dalam mengembangkan peningkatan mutu dan profesionalisme pada satuan kerja/wilayah kerja masing-masing Pelatihan dengan metode jarak jauh menjadi solusi yang tetap agar kegiatan peningkatan kompetensi terus berjalan.
Pelatihan Jarak Jauh merupakan hal yang baru dengan menerapkan sebuah sistem pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan pengguna/masyarakat akan layanan pelatihan yang menitik beratkan pembelajaran berbasis teknologi. Pembelajaran jarak jauh dapat menciptakan suatu lingkungan belajar maya (virtual learning environment) yang mendorong penyelenggaraan pelatihan semakin efektif (Akhmadi, 2020). Sejalan dengan kebutuhan terhadap metode dan konsep pembelajaran dalam pelatihan yang lebih efektif dan efisien, maka penggunaan teknologi informasi untuk pelatihan wajib digunakan. Konsep pelatihan jarak jauh yang telah diselenggarakan berdampak pada terjadinya proses transformasi pendidikan dari konvensional ke dalam bentuk digital, baik dalam substansi maupun system.
Pesatnya perkembangan teknologi membuat konsep e-learning dinilai cocok untuk menghadapi tantangan pembelajaran jarak jauh di era pandemi Covid-19. Proses mengajar yang biasanya diselenggarakan secara tatap muka langsung secara offline kini dapat dihadirkan dalam bentuk digital dan dapat diakses dari berbagai tempat, tentunya dengan dukungan sistem yang baik. PJJ (Pelatihan Jarak Jauh) dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang tidak menekankan pada ruang dan waktu belajar, melainkan mengandalkan penggunaan metode, teknologi dan media dalam kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan peserta. (Muhammad dan Retno, Sri. 2021)
PJJ menjadi sistem yang paling efisien dan produktif dalam meningkatkan dan mengembangkan kompetensi guru di masa pandemi . Dengan penggunan teknologi dalam PJJ ini, guru sebagai peserta pelatihan dituntut untuk mau belajar dan teknologi sebagai alat bantu dalam pelatihan. Sehingga tujuan pelatihan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmadi, A. (2020). Evaluasi Pelatihan Jarak Jauh Dimasa Pandemi. Jurnal Diklat Keagamaan, 138.
Hidayatulah, M. A., Astuti, R. S., & Simanjuntak, S. Y. (2021). Persepsi Siswa Dalam Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 8(1), 14-24.
Penulis :
Editor :
Sumber :