Jakarta (Balitbang Diklat)---Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan (BALK) Balitbang Diklat Kementerian Agama RI menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Menakar Pelayanan Haji 2024.” Acara yang diadakan di Jakarta ini bertujuan untuk menggali data empiris sebagai landasan utama dalam merumuskan kebijakan guna meningkatkan pelayanan haji pada tahun mendatang.
Salah satu sorotan utama dalam FGD ini datang dari Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas yang menyoroti peran serta dan refleksi atas komitmen serta realitas pelaksanaan haji. "Kita tidak bisa hanya menyalahkan Kementerian Agama semata atas masalah yang muncul," ujar Anwar Abbas dalam keterangan persnya.
Anwar menambahkan, setelah berkonsultasi dengan berbagai pihak, bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini mengalami perbaikan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ia mengambil contoh dari pengelolaan di Muzdalifah, di mana tahun ini proses pembersihan sudah selesai pada pukul 7.30 waktu Arab Saudi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang baru selesai menjelang tengah hari.
"Namun, tantangan seperti keterbatasan ruang di Mina tetap menjadi masalah yang harus segera diselesaikan," tambahnya.
Anwar mengusulkan agar pemerintah Indonesia meminta pemerintah Arab Saudi untuk membangun space di Mina, Arafah, dan Muzdalifah secara bertingkat. Hal ini untuk mengatasi penumpukan yang semakin meningkat akibat jumlah jemaah haji yang terus bertambah setiap tahunnya.
Pada kesempatan tersebut, Anwar juga mengapresiasi upaya Kementerian Agama dalam mengatasi masalah yang muncul. "Saya melihat sendiri bahwa masalah yang dikritisi oleh umat tidak hanya didiamkan, tetapi juga dibahas dan dicarikan solusinya oleh Kementerian Agama," pungkasnya.
FGD ini dihadiri berbagai tokoh dan pakar untuk menggali perspektif dan solusi terbaik guna memajukan kualitas pelayanan haji ke depan. (Barjah/bas/sri)
Penulis : Barjah
Editor : Barjah
Sumber : Abas dan Sri Hendriani