Top
   
(024) 7460290

Mualim Berharap Peserta Dapat Mengikuti Pelatihan Dengan Sungguh - Sungguh, Sampai 6 Hari Kedepan

Senin, 24 Januari 2022
Kategori: Berita
381 kali dibaca

BDK KITA, Kab. Sukoharjo - Balai Diklat Keagamaan Semarang KITA saat ini sedang melaksanakan pelatihan Manajemen Pondok Pesantren di wilayah Kabupaten Sukoharjo tanggal 24 sampai dengan tanggal 29 Januari 2022. Bertempat di Gedung Serbaguna KPRI jalan Jaksa Agung No 5 Gabusan Jombor Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Pelatihan ini diikuti oleh 35 peserta pengurus pondok pesantren di wilayah Kankemenag Kab. Sukoharjo. Pelatihan dibuka oleh H. Moh. Mualim Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Sukoharjo, dihadiri olah H. Abdul Wahib Amsa (Sub Koordinator Seksi Diklat Administrasi) dan H. Abdul Rochman Kepala Seksi Pontren Kantor Kementerian Agama kabupaten Sukoharjo.

Dalam sambutannya Abdul Wahib Amsa menyampaikan ucapan salam dari Kepala Balai DiklatKeagamaan Semarang kepada peserta dan menyampaikan Pelatihan di wilayah kerja periode pertama saat ini 11 angkatan, dan merupakan kick off penyelenggaraan pelatihan di tahun 2022.

Pada tahun anggaran 2022 ini, target total alumni pada semua jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Semarang sejumlah 6.030 alumni yang diselenggarakan dalam 186 angkatan.

Rincian diatas antar lain sebegai berikut :

A. Pelatihan tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, target alumni 6.030

PDWK/PDTK: 70 angkatan,  Reguler: 30 Angkatan,PJJ: 39 Angkatan.

B. Pelatihan tenaga  Administrasi target alumni 1.510

PDWK: 20 angkatan, Reguler: 15 Angkatan, PJJ: 12 Angkatan.

BDK Semarang KITA berupaya meneguhkan komitmen untuk pembangunan Zona Integritas dalam berbagai aspek. Antara lain dalam hal inovasi pelayanan, inovasi budaya, inovasi IT. Pengembangan BDKSEMARANG Learning Center, e-office, e-short course, Festival PTK, ISO 9001:2015 tentang Manajemen Mutu dan ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan, akreditasi dan penjaminan mutu Pelatihan dan banyak kegiatan lainnya, di luar kegiatan - kegiatan pelatihan.

Sebagai salah satu bagian dari komitmen Zona Integritas, mohon Kankemenag untuk tidak menyediakan konsumsi bagi tim kami, selain jamuan pembukaan. Juga, mohon tidak memberikan souvenir, cinderamata, oleh - oleh, hadiah dan sejenisnya kepada tim BDK Semarang atas pelayanan penyelenggaraan pelatihan ini.

Dalam sambutannya sekaligus membuka pelatihan secara resmi, H. Moh Mualim menyampaikan terimakasih atas kepercayaan dan kerjasama. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap ponpes. Pondok pesantren dulu terbentuk secara alamiah saat ada kyai ada santri, ada sarana tempat tinggal, secara alamiah terbentuk pondok pesantren. Saat ini Pesantren didirikan secara terencana dengan yayasan atau organisasi menggunakan tanah wakaf/pribadi. Kondisi ini membuat pemerintah turun tangan, memperhatikan nasib pesantren secara legal formal. Untuk itu Pemerintah harus memiliki databased yang valid akan keberadaan dan kondisi Pondok Pesantren.

Pendidikan formal di ponpes memiliki santri yang cukup besar, bahkan ribuan. Saat ini banyak orang tua yang mempercayakan pendidikan anaknya di ponpes, terutama terkait dengan kondisi lingkungan. Meskipun ada kasus yang sempat menodai keberadaan ponpes, kasus Heri Wiryawan.

Lebih lanjut, Kankemenag Kab. Sukoharjo dengan tagline ceria, cepat efisien, responsive, ikhlas dan akuntable, saat ini sedang menggalakkan pembaruan izin operasional yang berlaku sepanjang masa, tanpa pembebanan biaya apapun, diharapkan pondok pesantren di wilayah kerja kankemenag Sukoharjo dapat segera mengurus izin operasionalnya.

"Pemerintah adalah pelayan dari masyarakat. Sehingga ada timbal balik dalam berhubungan antar masyarakat. Peserta diharapkan mengikuti pelatihan dengan sungguh - sungguh, sampai 6 hari kedepan." pesan Mualim sekaligus mengakhiri sambutannya. [Anafa]

Penulis :

Editor :

Sumber :


Berita Terkait

ARSIP