(BDK KITA – Sleman) Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag., menghadiri sekaligus menutup secara resmi Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika Pada Instansi Pemerintah Bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Wilayah Kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman Angkatan 58, 59 dan 60. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Diklat Keagamaan semarang ini berlangsung sejak 17 sampai 20 Oktober 2023. Upacara penutupan orientasi juga dihadiri oleh Kepala BDK Semarang Dr. H. Muchammad Toha, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman H. Sidik Pramono, S.Ag., M.Si. beserta jajarannya. (20/10/2023)
Saat
memberikan pengarahan Arskal Salim menyampaikan, “Para PPPK Kementerian Agama
menjadi bagian penting dari Stakeholder SDM Pelaksana tugas, pelaksana TUSI pokok apa yang menjadi Misi dan Visi Kementerian Agama”. Kalo sebelumnya ada
perasaan belum terlibat, merasa masih setengah-setengah, merasa masih belum
sempurna, maka sejak para PPPK dilantik dan telah melaksanakan orientasi maka
sudah saatnya memberikan pengabdian tebaik kepada Masyarakat yang memerlukan
layanan di Kementerian Agama. Layanan ini tentu disesuaikan dengan tugas
masing-masing, baik dalam bidang Pendidikan, penyelenggaraan Haji, Penyuluhan
dan lain sebagainya.
Kepada
91 peserta Orientasi PPPK, Arskal Salim mengatakan bahwa ASN perlu mengetahui
siapa audien/sasaran dihadapi dan dilayani dalam melaksanakan tugas
sehari-hari. Yang terjadi hari ini, Audien yang kita hadapi hari ini umumnya adalah generasi dibawar umur 42 Tahun, generasi Milenial dan Generasi Z.
Generasi Milenial yaitu generasi yang mendominasi jumlah penduduk Indonesia
yakni generasi yang lahir antara tahun 1981 – 1996. “Generasi Z yang lahir
antara tahun 1997-2012 adalah generasi Emas yang nanti di era Indonesia Emas
tahun 2045 memegang tampuk pemerintahan, tampuk kepemimpinan posisi kunci dalam
membawa perubahan”, tambahnya.
“Kita
dalam memberikan pelayanan perlu memahami, apakah Generasi X, Generasi Milenial
atau Generasi Z”, Kata Sesban ini. Apa nilai-nilai kehidupan yang mereka pegang
teguh, Generasi X Senior memegang nilai-nilai soal kenyamanan dan fasilitas,
mereka ingin posisi nyaman seperti menjadi PNS atau di swasta asalkan
tetap/permanen. Pada Generasi Milenial berpegang pada nilai kebebasan dan tidak
suka dikekang. Maka beberapa saat lalu sekitar 200 orang mundur dari PNS, sebab
dalam pekerjaan tidak menemukan kebebasan dan banting stir bisnis Online yang
menurut mereka berpenghasilan lebih baik.
Arskal Salim menjelaskan, bahwa Generasi Z menghendaki Harmoni, menghendaki hidup rukun tidak menghendaki perselisihan dan mengutamakan prestasi-prestasi. Generasi Z terbesar banyak berada bangku sekolah, yang akan menjadi pelanjut kepemimpinan yang menjadi harapan kita. Generasi Z ini sangat aktif dan familier dengan teknologi dan mengedepankan visual. Mereka generasi yang punya idola, yang mudah mempengaruhi mereka. Maka Khususnya para guru/pendidik, perlu memberikan teladan, perlu menunjukkan bahwa kita teladan yang perlu di ikuti, ‘digugu dan ditiru’. “Kita sebagai ASN Kementerian Agama, harus menjadi teladan Generasi Z, memberikan contoh yang baik, sebagai teladan bagi mereka agar bisa mengembangkan diri karena merekalah calon-calon pemimpin bangsa era Indonesia Emas tahun 2045”, pesan Sesban mengakhiri arahannya.
Penulis : Nuruz Zaman Amsa, Kontributor Berita : M. Syahrul Alim, Kontributor Foto : M. Rifai
Editor : Tim Publikasi BDK Semarang
Sumber : Panitia ODWK PPPK 2023, Tim Publikasi BDK Semarang